Selasa, 14 Juli 2009

Rasional??

Temanku bilang aku harus berpikir dengan logika. Dia bilang aku harus rasional.

“Yang nyata-nyata ajah, ngga usah berharap banyak, ngga usah berharap lebih” katanya.
“Berarti aku harus bagaimana?”
“Ya, kamu harus jadi dirimu sendiri. Kamu harus siap resiko apapun yang kamu hadapi dalam hubungan ini.”
“Ngga ngerti juga?” jawabku dengan tampang oon karena memang aku rada bebal urusan hubungan.
“Sayang, kamu musti mandiri, kamu musti siap dengan hidup sendiri, tidak bergantung kepada siapapun, kapanpun”
“Wooo, gweto toh?”
“Coba kamu banyangin kalo tiba-tiba orang yang kamu saying, kamu cinta ternyata punya kekasih baru, dan melupakanmu. Kira-kira kamu mu ngapain?”
“Hmm…belum terlintas dia bakalan begitu siy, say”
“Nah, mesti kamu pikirin sekarang. Bukan ngajarin tapi who knows?”
“Ahh… enggak ah. Aku ngga mau mikirin hal yang kaya gitu. Aku percaya kok ama dia. So, jangan dibahas ya.”
“Please, pikirkan. Okeh?”

setelah percakapan itu aku jadi bertanya-tanya;
“Adakah sesuatu yang temanku tahu tentang kekasihku yang dia tak mau bercerita kepadaku?”
“Adakah sesuatu yang diluar perhatianku terjadi akhir-akhir ini?”
Akhirnya aku putuskan untuk bertanya, malam itu aku tidur dipelukannya aku bertanya perlahan;
“Ueit, mu nanya boleh ngga? Aku mu tahu aja adakah kau merasakan kebosanan hidup denganku?”
“Wee??? Pertanyaan apa ini? Ujian? Test? Ato kamu yang bosan?”
“Lha, Ueit ini ditanya kok balik nanya, jawab dulu atuh neng”
“Hehehe…kau belum bosen and aku jamin aku ngga bakalan bosen ama kamu. Okeh?? Jelas??” Dan dia menciumku dalam-dalam….
Dengan pandangan bertanya dia berkata
“ What’s going on dear? Something wrong? Something botter you?”
“No! I just wanna say I don’t wanna loose you. But, do we will living together?”
“Hey, what’s up? Yes, I’ll stay right here with you. I’ll stay by your side all the time”
“Really?? Even your mam asking you to live with her. Asking you to marry someone that she have in her mind?”
“Hey..hey..did she called you? Don’t listen to her. I do anything to make me stay with you, where ever you are. Oke?? Don't you ever dare to think that I’ll leave you alone”
“Thanks Ueit! I love you”
Duh tujuanku bertanya menguap lagi.


2 komentar:

NEZT mengatakan...

Memang sebuah ciuman, pelukan, kata-kata indah akan selalu menjadi kenyamanan. Hingga terkadang kita lupa akan satu kenyataan.. atau mungkin karena kita tidak mau tau! dan membiarkan semua kenyataan lenyap, pudar dalam dekapan hangatnya yg selalu bisa mencairkan semua bimbang dan bekunya hati

mochacito mengatakan...

Nezt...aku tetep mesti rasional ya??
Aku suka lupa..aku terlalu larut dalam keindahan ini..Trims sudah mengingatkan aku.