Jumat, 28 Agustus 2009

Cintaku Bukan Cinta Biasa...

Sudah dengerin lagunya Afgan, ‘Cintaku Bukan Cinta Biasa’?
Lagu ini bener-bener mellow, bener-bener bikin aku mempunyai kebiasaan baru, ~selalu memandangi wajah partnerku disaat lelapnya~

Betapa aku mencintainya, betapa aku yakin bahwa dialah yang aku pilih untuk menemani hari-hariku. Tak pernah terlintas kalau kami mampu melewati satu dasa warsa bersama-sama. Aku dan dia berniat menjadikan hubungan kami nyata. Kami tak ingin menjalani hubungan ini hanya untuk masa ini. Butuh dua orang untuk membuat hubungan ini menjadi nyata. Butuh kesabaran dan keyakinan kami, bahwa ini memang hidup kami, cinta kami. 

Tahukah kalian, pertanyaan yang selalu muncul dihatiku;
‘akankah aku selalu dengannya, hingga maut memisahkan kami?’
‘akankah aku dapat melihatnya setiap waktu disaat kulitnya telah mengeriput?’
‘akankah aku sanggup untuk tidak meneteskan airmata bila dia menjauh?’
‘akankah aku mampu melihatnya berlalu dari hidupku?’ 

Kebersamaan kami kadang membuat kami lupa, bahwa hubungan kami adalah istimewa. Ada masa ketika dia lupa bahwa akulah yang memiliki hatinya, dan dia menceritakan kisah cintanya yang baru, atau masa ketika dia menceritakan betapa luka hatinya karena cinta. Menyakitkan bagiku memang! Tapi ada juga masa ketika aku dengan tidak peduli menceritakan kedekatanku dengan seseorang, menceritakan ketika seseorang merusaha memilikiku. Pasti menyaktikan baginya, bahkan membuatnya, menangis! Tapi itulah sebuah hubungan, pahit manisnya akan terlewati bersama. Keindahaannya terasa bila memang dinikmati bersama. 

Kini kami mencoba membina hubungan kami dengan cara yang baru, kepercayaan yang kami tanamkan kami tambahi dengan bumbu cemburu, hahahaha..... Aneh memang, tapi kami merasa itu perlu. Meskipun masih juga sih dia bilang, ’Aku percaya kok padamu!’ Tapi kelakuannya tidak, banyak pertanyaan muncul bila ada telepon atau sms, akan terus menggoda dan mengganggu bila ada seseorang menulis di wallku dengan intens dan sedikit mesra. Kalau aku, hmmm..aku memang baru pasang antena cemburu kali ini, sebelumnya aku lebih cenderung menjadi orang yang tidak peduli, karena kalau memang kita mencintai seseorang, tanpa diminta kata akan menjaga cinta itu, betul tak? Bumbu baru ini kadang membikin kami sedikit bersitegang, sesuatu yang dulu dia anggap lumrah kadang akan kutanyakan berkali-kali. Hal yang biasa aku lakukan sendiri sekarangpun harus dilakukan bedua. Inilah yang kadang membuat kami sedikit emosi, tapi kami tidak bisa pisah saat tidur, jadi kami akan tetap tidur bersama meskipun saling memunggungi, dan terbangun berpelukan..hahahahaha. Dan kami akan bilang satu dengan yang lain ’indahnya dunia kita ya’, dengan sebuah kecupan di pipi. Kadang kala aku merasa betapa romantisnya dia, dia perlakukan aku seperti satu-satunya wanita dihidupnya. Semua pekerjaan dia lakukan dengan penuh cinta dan perhatian.

Lebaran besok adalah lebaran ke sepuluh bagi kami berdua, dan lebaran ke empat baginya berlebaran di keluargaku dan tidak pulang ke kampung halamannya. Masih kuingat lebaran pertama di ruamhku ketiak aku harus mengenalkannya pada setiap orang, ketika aku harus menyembunyikan buncah bahagia dimataku agar tak nampak ada apa diantara kami. Mungkin akan agak mengganggu berkumpul dengan tetua di keluargaku karena mereka akan menanyakan pertanyaan klasik tetua kepada anak-anak perempuan yang sudah cukup dewasa dan belum berumah tangga. Ayahku memang tidak akan menanyakan hal ini tapi orang-orang yang sesekali bertemu dengannya pasti akan bertanya. Sanggupkah dia bertahan? Hmm...semoga. 


Tidak ada komentar: